Furukawa Battery – Sebagian besar kendaraan bermotor saat ini masih mengandalkan aki basah sebagai salah satu bagian sistem kelistrikannya. Harganya yang murah menjadi salah satu alasan mengapa memilih aki jenis ini.
Selain aki basah, di pasaran terdapat jenis lain seperti hibrida dan aki bebas perawatan (aki kering). Kering di sini bukannya berarti tidak ada cairan di dalam aki, namun komponen cairan dalam aki basah digantikan oleh gel.
Konsekuensi harga yang lebih murah, kita sebagai pemakai wajib rutin mengecek kondisi aki basah itu. Seperti barang, yang dirawat akan lebih awet dibandingkan dengan yang tidak dirawat, begitu juga dengan aki basah ini. Jika dirawat dengan baik akan berfungsi lebih lama dibandingkan dengan aki basah yang tak dirawat semestinya.
Jadi, jika umumnya aki basah pada kendaraan bermotor bisa bertahan 1,5 – 2 tahun, jika dilakukan perawatan yang benar bisa bertahan lebih dari dua tahun.
Berikut empat tips yang bisa kita lakukan:
- Cek ketinggian air aki
Dianjurkan sebulan sekali untuk mengecek ketinggian air aki. Sifat aki atau baterai sebagai penghasil daya listrik yang berbahaya dan mudah terbakar membuat pabrikan motor menyimpannya di tempat yang aman, karena letaknya yang tersembunyi itulah kadang membuat kita malas mengeceknya. Supaya awet dan sel-sel tidak mengering pastikan agar air aki tidak sampai kehabisan dan selalu pada level yang telah ditentukan. Jika terpaksa harus mengisi ulang selalu gunakan air aki yang terpercaya.
- Membersihkan kutub + dan – dari kerak
Terkadang di musim hujan seperti saat ini, aki menjadi lembab. Sifat air hujan yang mengandung asam sering kali menimbulkan korosi kerak berwarna putih atau hijau muda pada kutub-kutub tersebut. Kerak-kerak tersebut dapat mempengaruhi proses penyaluran arus listrik dari aki ke motor kita.
Solusinya mudah, lepas aki dari dudukannya kemudian bersihkan dengan sikat besi atau menggunakan cairan WD40 lalu keringkan dan kencangkan kembali baut-bautnya. Baut yang tidak kencang akan membuat arus listrik menjadi tidak stabil dan dapat menimbulkan percikan api yang dapat membahayakan kendaraan bermotor jika bersentuhan dengan bensin.
- Memanaskan kendaraan bermotor setiap hari
Jika masih menggunakan karburator, idealnya minimal selama 10 menit setiap hari kendaraan bermotor dipanaskan dengan cara menghidupkan mesinnya. Cara ini bertujuan untuk melumasi komponen-komponen penting yang berada di dalam dapur pacu dan mengisi kembali daya listrik ke dalam aki.
- Pastikan kiprok masih berfungsi dengan baik
Terakhir adalah, pastikan kiprok atau regulator masih bisa berfungsi dengan baik. Jika kita menemui kendala aki kendaraan bermotor sering kehabisan tenaga padahal aki masih dalam kondisi bagus dan air aki tidak pernah kehabisan atau lampu kendaraan bermotor sering putus, kemungkinan besar yang menjadi masalah adalah kiprok telah rusak.
Kiprok tidak bisa diperbaiki, satu-satunya cara adalah dengan membeli kiprok yang baru.
(Sumber: keluarga.com)