Konsep logistik hijau tidak terbatas pada kendaraan listrik, tetapi juga mencakup upaya untuk meningkatkan efisiensi kendaraan bermesin bakar yang menggunakan baterai (accu). Meskipun kendaraan listrik mendapat sorotan besar dalam perbincangan tentang keberlanjutan, teknologi baterai untuk kendaraan bermesin bakar dalam skenario logistik hijau juga memainkan peran penting dalam mengurangi dampak lingkungan. Berikut 5 langkah dalam mendukung logistik hijau versi Furukawa Battery Indonesia.
1. Optimalisasi Penggunaan Baterai
Pada kendaraan konvensional, baterai (accu) berfungsi untuk mendukung sistem kelistrikan seperti starter, penerangan, dan sistem kelistrikan lainnya. Untuk mendukung logistik hijau, optimalisasi baterai ini penting agar konsumsi energi lebih efisien. Baterai berteknologi tinggi mampu meningkatkan efisiensi, memperpanjang umur pakai, dan mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan. Kendaraan yang menggunakan baterai berkualitas baik dapat mengurangi kebutuhan penggantian komponen, yang pada akhirnya mengurangi limbah baterai (Bisnis.com).
2. Pengelolaan Limbah Baterai
Penggunaan baterai konvensional pada kendaraan logistik menimbulkan tantangan terkait pengelolaan limbah. Baterai timbal-asam yang digunakan oleh kendaraan konvensional mengandung bahan berbahaya seperti timbal dan asam sulfur. Namun, dalam konteks logistik hijau, pengelolaan limbah baterai secara berkelanjutan dapat mengurangi dampak lingkungan. Proses daur ulang baterai yang benar memungkinkan lebih dari 90% komponen baterai untuk digunakan kembali, mengurangi jumlah limbah beracun yang berakhir di tempat pembuangan akhir (Bisnis.com).
3. Penggunaan Baterai Tahan Lama
Baterai kendaraan konvensional yang lebih tahan lama akan mengurangi frekuensi penggantian, mengurangi limbah, dan menghemat biaya operasional. Dengan memaksimalkan efisiensi baterai, perusahaan logistik dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi. Teknologi baru dalam baterai konvensional, seperti baterai berkapasitas besar dan pengisian ulang yang lebih cepat, memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengiriman barang (Bisnis.com).
4. Efisiensi Operasional Kendaraan Konvensional
Meskipun kendaraan konvensional masih mendominasi di Indonesia, baterai berperforma tinggi dapat mendukung pengurangan konsumsi bahan bakar. Baterai yang andal memastikan sistem kelistrikan kendaraan berjalan optimal, mengurangi stres pada mesin, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi bahan bakar. Dalam praktik logistik hijau, efisiensi ini sangat penting untuk menurunkan biaya dan mengurangi emisi (Bisnis.com).
5. Peran Infrastruktur Daur Ulang Baterai
Infrastruktur daur ulang baterai juga merupakan elemen penting dalam upaya penerapan logistik hijau di Indonesia. Pengelolaan baterai bekas yang tepat melalui fasilitas daur ulang akan memastikan bahan berbahaya tidak mencemari lingkungan, serta memungkinkan penggunaan kembali material berharga seperti timbal dan plastik. Beberapa perusahaan daur ulang di Indonesia sudah mulai mengadopsi proses yang lebih efisien dan ramah lingkungan dalam mendaur ulang baterai kendaraan (Bisnis.com).
Kesimpulan
Dalam upaya menerapkan konsep logistik hijau, baterai kendaraan konvensional masih memegang peranan penting. Melalui pengoptimalan penggunaan baterai, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan peningkatan teknologi baterai, perusahaan logistik di Indonesia dapat berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan konsumsi energi. Dengan langkah-langkah ini, kendaraan konvensional yang didukung oleh baterai yang efisien dapat terus berperan dalam mewujudkan sistem logistik yang lebih berkelanjutan.