Furukawa Battery – Belum lama beredar video soal meteran dispenser SPBU Pertamina 34-13501 di Jalan Condet Raya Jakarta Timur yang “ngawur”. Dalam video itu, sebuah mobil Nissan Serena mengisi penuh tanki bensinnya. Ternyata butuh angkat 78 liter untuk penuh, padahal kapasitas maksimal tanki mobil itu hanya 60 liter.
Bagaimana jika Anda mengalami hal seperti itu? Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memberikan sarannya: minta pembuktian langsung lewat bejana ukur.
“Kalau konsumen misalnya tidak merasa puas atau ragu, bisa minta klarifikasi langsung di tempat, dan bila perlu melakukan pengukuran dengan bejana ukur,” tutur Anjar kepada Kompas.com. Soalnya, tangki kendaran tak bisa dijadikan alat akur.
Hal serupa ternyata sudah disebutkan pihak Pertamina melalui akun resminya di twitter @pertamina. Mereka menyebutkan kalau sekiranya ada keluhan terhadap takaran BBM, bisa meminta dilakukan pengecekan dengan “bejana ukur”.
Nah, senyampang soal keakuratan meteran SPBU, ada baiknya kita mengetahui beberapa hal berikut ini, seperti yang disarikan Tribunnews.com:
- Perhatikan kode SPBU. Pilih yang digit kedua angkanya 1. Kode ini bisa dilihat di plang besar saat mau masuk SPBU. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya tertera huruf 31.XXXXX atau 34.XXXXX (seperti pada SPBU yang bermasalah di atas). Huruf awal pertama menandakan kode wilayah (dalam kasus ini 3 menunjukkan wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan sekitar). Angka kedua mengandung arti kepemilikan. Jika angka 1 berarti kepemilikan Pertamina sendiri. Sedangkan angka 4 berarti kepemilikan swasta.
Disarankan memilih angka 1 (SPBU milik Pertamina) karena kontrol kualitasnya cukup bagus. Baik keakuratan takaran maupun kualitas BBM akan lebih terjamin. - Perhatikan saat petugas mengisi bensin, apakah tuas handle selang ditekan atau dilepas. Jika ditekan-tekan, mintalah petugas melepasnya saja sebab dengan cara ditekan-tekan itu bisa mempengaruhi takaran bensin sehingga jumlah bensin yang keluar lebih sedikit dari apa yang seharusnya.
- Isilah bensin ketika hari masih pagi dan temperatur tanah masih dingin. Ingat bahwa semua SPBU mempunyai tanki penyimpanan di bawah tanah. Semakin dingin tanahnya maka semakin padat/kental bahan bakarnya. Jika temperatur mulai panas/hangat, maka bahan bakarnya akan memuai.
- Isi bensin saat tanki kendaraan mobil kita masih setengah penuh. Alasannya adalah semakin banyak bahan bakar yang ada di tanki, maka semakin sedikit udara yang ada di bagian tanki yang kosong. Bensin menguap lebih cepat dari pada yang bisa kita bayangkan. Dalam bisnis perminyakan biasanya tanki penyimpanan bensin mempunyai apa yang disebut atap yang mengapung (floating roof). Tujuannya sebagai clearance zero antara bensin dan atmosfer sehingga penguapannya bisa dikurangi, tetapi hal itu tidak terdapat di SPBU.
- Jangan isi bensin ketika ada truk tanki sedang mengisi tanki penyimpanan. Hampir pasti bensin atau solar akan teraduk saat bahan bakar dipompakan dari truk ke tanki penyimpanan SPBU, dan kemungkinannya akan ada kotoran di dasar tanki penyimpanan yang teraduk naik dan ikut masuk ke tanki kendaraan.
Foto: annualreport.id