PT Furukawa Indomobil Battery Manufacturing meresmikan pabrik aki kendaraan bermotor berkapaitas 3 juta unit per tahun senilai Rp 600 miliar di kawasan Industri Bukit Indah, Purwakarta.
Indonesia merupakan pusat produksi kedua perseroan di Asia Tenggara, setelah fasilitas produksi pertama dibangun di Thailand.
“Kapasitas produksi pabrik ini 3 juta unit baterai aki per tahun untuk kendaraan mobil dan motor,” kata Presiden Direktur PT Indomobil Group, Yusak Kertowidjojo, dalam peresmian pabrik Furukawa di Kawasan Industri Bukit Indah, Purwakarta, Kamis (5/2).
Yusak mengatakan, tingginya pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia membuat permintaan komponen juga meningkat. Adapun hasil produksi pabrik di Cikampek akan dipasarkan di dalam negeri.
Pembangunan pabrik ini merupakan joint venture atau kerja sama antara Furukawa Battery dari Jepang sebesar 51 persen, sementara 49 persen milik Indomobil Group. “Pabrik ini dibangun di area seluas 66.000 meter persegi dan akan memperkerjakan lebih dari 400 karyawan,” lanjut Yusak.
Pabrik Furukawa dilengkapi dengan fasilitas terkini dengan tata ruang serta peralatan yang praktis. Selain itu, teknologi mengedepankan aspek ramah lingkungan seperti dust correction, water treatment serta material recycling.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan pembangunan pabrik Furukawa di Purwakarta ini akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia karena menyerap tenaga kerja yang cukup besar.
Menurut Saleh Husin, investasi di sektor industri otomotif dan komponen serta suku cadang terus mengalami peningkatan. Produksi dan penjualan kendaraan mobil tahun 2014 mencapai 1,2 juta unit, sedangkan penjualan kendaraan bermotor mencapai 7,9 juta unit.
Sementara itu, pada periode yang sama tahun 2014, ekspor kendaraan utuh (completely build up/ CBU) telah mencapai angka 202.273 unit, meningkat 18% dibandingkan ekspor CBU 2013 sebesar 170.907 unit.
Saleh Husin mengatakan, pemerintah akan meningkatkan dan menyempurnakan iklim usaha dengan memberikan tax allowance, tax holiday, serta bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP). Tujuannya untuk menarik investor asing ke Indonesia.
Ridho Syukro / WBP