Furukawa Battery – Kemunculan Wuling dengan Cortez-nya membawa angin segar dalam dunia otomotif Indonesia. Selain produk dengan fitur berlimpah namun harga cukup ramah, juga memasukkan kosa kata baru: i-AMT. Dalam produk Corteznya, Wuling menyematkan istilah ini pada dua variannya: C i-AMT (harga OTR Rp228 juta) dan C Lux Plus i-AMT (harga OTR Rp233 juta). Satu varian lainnya tanpa embel-embel i-AMT.
AMT atau Automated-Manual Transmission merupakan jenis transmisi manual yang dibuat otomatis tanpa memindahkan gigi. Transmisi model ini mengingatkan kita pada AGS-nya Suzuki yang diterapkan pada Karimun Wagon, yang kemudian dikembangkan pada Igniz menjadi AMT.
AGS atau Auto Gear Shift, pengoperasiannya hampir mirip dengan transmisi manual. Hanya saja ketika memindah transmisi, sistem komputerisasi seperti membantu proses menekan kopling, padahal tidak ada kopling.
Berbeda dengan transmisi otomatis yang awam kenali, AGS masih menyisakan “perasaan jeda” saat pindah gigi naik. Laju mobil sedikit mengendur sebelum masuk ke gigi atas. Mirip dengan sensasi transmisi manual.
Nah, pada Ignis kelemahan AGS itu coba ditambal. Meski sistem pengoperasiannya sama dengan AGS, namun secara teknis AMT pada Ignis diklaim sudah mendapat pengembangan. Hasilnya, jauh lebih halus perpindahan giginya.
Begitu juga dengan klaim Wuling terhadap i-AMT. Toh pengalaman tim otomania.com saat menjajal Wuling Cortez i-AMT patut diperhatikan juga. Pengalaman itu terasa saat jalanan menanjak, jika kehilangan momentum Cortez akan kehilangan tenaga. Solusinya, oper tuas ke manual. Di sini feeling pengemudi yang akan mengambil alih saat melahap tanjakan.
Saran ini juga berlaku ketika ingin menyalip kendaraan. Sebisa mungkin tuas transmisi masih dalam mode manual untuk menjaga momentum agar tak kehilangan tenaga.
Baik AMT atau AGS, tidak memiliki fitur “P” alias “Parkir”. Lantas, bagaimana kalau ingin meninggalkan mobil ini di tempat parkiran? Ya tinggal ditaruh di tuas R atau M jika posisi kendaraan tidak perlu berpindah. Jika posisi paralel dengan kemungkinan digeser-geser karena menghalangi jalan kendaraan lain, tuas di posisikan netral layaknya mobil manual.